1 Jika begitu, apakah kelebihan bani Israil? Atau apakah gunanya khitan itu?
2 Banyak gunanya, bahkan dalam segala hal. Pertama-tama, sebab firman Allah dipercayakan kepada bani Israil.
3 Bagaimana jika sebagian dari antara mereka tidak setia? Dapatkah ketidaksetiaan mereka mengubah kesetiaan Allah?
4 Sekali-kali tidak! Sebab sekalipun semua manusia adalah pembohong, Allah itu benar, seperti tertulis dalam Kitab Suci, "Supaya terbukti bahwa Engkau benar dalam apa yang Kaufirmankan, dan menang ketika Engkau dipersalahkan."
5 Tetapi jika apa yang benar dari Allah ditunjukkan melalui ketidakbenaran kita, apa yang harus kita katakan? Tidak adilkah Allah apabila Ia mendatangkan murka-Nya atas kita? (Aku berkata sewajarnya sebagaimana manusia.)
6 Sekali-kali tidak! Karena jika begitu, bagaimana Allah dapat menghakimi dunia?
7 Tetapi jika karena kebohonganku, kebenaran Allah menjadi semakin nyata sehingga kemuliaan-Nya bertambah, mengapa aku masih juga dihakimi sebagai seorang pendosa?
8 Mengapa tidak kita katakan, "Marilah kita berbuat jahat, supaya yang baik itu datang"? Beberapa orang memfitnah kami dengan mengatakan bahwa kami berkata begitu. Mereka akan dijatuhi hukuman secara adil.
9 Jadi, bagaimana? Apakah kita, sebagai bani Israil, lebih baik daripada mereka, yang tidak termasuk bani Israil? Sekali-kali tidak! Karena kami sudah mengemukakan tuduhan bahwa semua orang, baik bani Israil maupun orang-orang Yunani, berada di bawah kuasa dosa
10 seperti telah tertulis, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
11 Tidak seorang pun berpengertian, tidak seorang pun mencari Allah.
12 Semua orang telah menyeleweng, dan menjadi tidak berguna. Tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang terbuka. Dengan lidahnya mereka menipu. Sama seperti ular, di bawah bibir mereka tersimpan bisa.
14 Mulut mereka penuh dengan kutuk dan kepahitan.
15 Kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah manusia.
16 Dalam jalan-jalan mereka, hanya ada keruntuhan dan kesusahan,
17 sedangkan jalan kesejahteraan tidak mereka kenal.
18 Rasa takut kepada Allah tidak ada pada diri mereka."
19 Kita pun tahu bahwa segala sesuatu yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya setiap mulut terkatup dan seisi dunia jatuh ke bawah penghakiman Allah.
20 Sebab tidak ada satu manusia pun yang akan dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat, karena melalui hukum Tauratlah orang menjadi tahu apa itu dosa.
21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat, pembenaran dari Allah telah dinyatakan. Kitab Suci Taurat dan kitab para nabi memang memberi kesaksian tentang hal itu,
22 yaitu pembenaran dari Allah berdasarkan iman kepada Isa Al Masih. Hal itu berlaku bagi semua orang yang percaya, tanpa ada pembedaan.
23 Sebab semua orang telah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah.
24 Tetapi karena anugerah-Nya, mereka dibenarkan dengan cuma-cuma melalui penebusan di dalam Isa Al Masih.
25 Allah telah menjadikan Isa Al Masih sebagai kurban pendamaian melalui iman di dalam darah-Nya. Hal itu adalah untuk menyatakan keadilan-Nya. Sebab di dalam kesabaran-Nya, Ia telah membiarkan dosa-dosa yang terjadi dahulu kala.
26 Maksud-Nya ialah untuk menyatakan pada masa kini keadilan-Nya, yaitu bahwa Ia yang benar itu dapat membenarkan mereka yang beriman kepada Isa.
27 Kalau begitu, masih adakah tempat untuk bermegah? Tidak ada lagi! Kaidah apakah yang meniadakannya? Kaidah bahwa seseorang harus melakukan hukum Taurat? Tidak, melainkan kaidah iman!
28 Sebab menurut keyakinan kami, manusia dibenarkan karena iman, bukan karena melakukan apa yang diperintahkan oleh hukum Taurat.
29 Apakah kamu menyangka bahwa Allah adalah Tuhan bagi bani Israil saja? Bukankah Ia juga Tuhan bagi orang-orang yang tidak termasuk bani Israil? Ya, Ia memang Tuhan bagi orang-orang yang lain juga,
30 karena Allah itu satu. Ia akan membenarkan orang-orang berkhitan atas dasar iman mereka dan orang-orang yang tidak berkhitan atas dasar iman mereka juga.
31 Kalau begitu, apakah karena iman itu kami meniadakan hukum Taurat? Sekali-kali tidak! Tetapi sebaliknya, kami justru meneguhkannya.