1 Agripa berkata kepada Pa’ul, "Sekarang engkau diizinkan untuk membela diri." Maka Pa’ul memberi isyarat dengan tangannya, lalu mengajukan pembelaannya seperti yang berikut ini,
2 "Ya Baginda Raja Agripa, hamba merasa beruntung bahwa pada hari ini hamba dapat mengajukan pembelaan hamba di hadapan Baginda terhadap segala tuduhan yang dilontarkan orang-orang Israil kepada hamba.
3 Terutama sekali karena Baginda paham betul mengenai adat istiadat dan persoalan-persoalan orang-orang Israil. Oleh sebab itu, hamba mohon sudilah Baginda mendengarkan hamba dengan sabar.
4 Semua orang Israil tahu kehidupan hamba sejak muda. Dari semula mereka tahu bagaimana hamba hidup di antara bangsa hamba dan juga di Yerusalem.
5 Karena sejak semula mereka mengenal hamba, mereka dapat memberi kesaksian sekiranya mereka mau, bahwa hamba hidup menurut ajaran mazhab yang paling keras dalam agama kita, sebab hamba dari mazhab Farisi.
6 Sekarang hamba berdiri di sini karena dituduh menaruh harapan bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya yang diberikan-Nya kepada nenek moyang kita.
7 Kedua belas suku bangsa kita siang dan malam beribadah kepada Allah dengan tekun sambil berharap akan memperoleh apa yang dijanjikan itu. Karena pengharapan itulah, ya Baginda, hamba dituduh oleh orang-orang Israil.
8 Mengapa Tuan-tuan semua merasa mustahil untuk percaya bahwa Allah menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati?
9 Dahulu hamba pun merasa bahwa hamba patut melakukan semua yang dapat hamba lakukan untuk melawan nama Isa, orang Nazaret itu.
10 Hal itu hamba lakukan juga di Yerusalem. Setelah hamba memperoleh wewenang dari imam-imam kepala, banyak orang saleh yang hamba masukkan ke dalam penjara, dan ketika mereka dibunuh, hamba pun menyetujui hal itu.
11 Banyak kali hamba menyuruh orang untuk menyiksa mereka di dalam rumah-rumah ibadah dan berusaha supaya mereka menyangkali imannya kepada Isa. Hamba begitu geram terhadap mereka sehingga hamba mengejar mereka bahkan sampai ke kota-kota di luar wilayah Israil."
12 "Dengan maksud itu pula, hamba pergi ke Damsyik dengan wewenang dari imam-imam kepala dan atas perintah mereka.
13 Tiba-tiba, ya Baginda, pada tengah hari di tengah perjalanan itu, hamba melihat cahaya dari langit yang lebih terang daripada cahaya matahari. Cahaya itu bersinar meliputi hamba dan semua orang yang berjalan bersama-sama dengan hamba.
14 Kami semua rebah ke tanah. Lalu hamba mendengar suara yang berkata kepada hamba dalam bahasa Ibrani, ‘Sa’ul, Sa’ul, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu untuk menendang sesuatu yang tajam.’
15 Hamba menjawab, ‘Siapakah engkau, ya Tuan?’ Ia menjawab, ‘Akulah Isa yang kauaniaya itu.
16 Sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu, hendak menetapkan engkau untuk bekerja bagi-Ku dan memberi kesaksian tentang semua yang Kuperlihatkan kepadamu hari ini dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu di kemudian hari.
17 Aku akan melepaskan engkau dari serangan bangsamu dan dari serangan orang-orang yang tidak termasuk bani Israil, serta mengutus engkau kepada mereka
18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari wewenang Iblis kepada wewenang Allah, dan supaya melalui iman mereka kepada-Ku, mereka memperoleh pengampunan dari dosa-dosa mereka dan mewarisi apa yang ditentukan untuk orang-orang pilihan Allah.’
19 Oleh sebab itu, ya Baginda Raja Agripa, tidak pernah hamba tidak menuruti apa yang diperlihatkan kepada hamba dari surga itu.
20 Mula-mula hamba memberitakannya di Damsyik dan di Yerusalem juga, lalu di seluruh negeri Yudea dan juga kepada orang-orang yang tidak termasuk bani Israil. Hamba memberitakan bahwa mereka harus bertobat dari dosa-dosa mereka dan berbalik kepada Allah serta melakukan perbuatan-perbuatan yang sepadan dengan pertobatan itu.
21 Itulah sebabnya orang-orang Israil menangkap hamba di dalam Bait Allah dan berupaya membunuh hamba.
22 Akan tetapi, karena pertolongan dari Allah saja hamba masih hidup sampai hari ini dan berdiri di sini untuk memberikan kesaksian, baik kepada orang-orang kecil maupun kepada orang-orang besar. Apa yang hamba beritakan tidak lain dari apa yang telah diberitakan sebelumnya oleh para nabi dan oleh Musa juga,
23 yaitu bahwa tak dapat tidak, Al Masih harus menderita sengsara, dan bahwa Dialah yang harus pertama-tama bangkit dari antara orang mati serta memberitakan terang keselamatan kepada bangsa kita ini dan juga kepada orang-orang yang tidak termasuk bani Israil."
24 Sementara Pa’ul mengemukakan semua pembelaannya itu, berkatalah Festus dengan suara yang nyaring, "Engkau gila, Pa’ul! Pengetahuanmu yang banyak itu membuatmu gila!"
25 Tetapi Pa’ul menjawab, "Hamba tidak gila, Tuan Festus! Hamba hanya mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat.
26 Baginda Raja Agripa juga tahu tentang hal-hal ini, karena itu hamba berani berbicara dengan terus terang kepadanya. Hamba yakin bahwa tidak ada satu pun dari semua itu yang tidak diketahuinya. Sebab semua hal itu tidak terjadi di tempat yang terpencil.
27 Ya, Baginda Raja Agripa, apakah Baginda percaya kepada nabi-nabi? Hamba percaya bahwa Baginda percaya."
28 Agripa menjawab, "Apakah kaukira engkau dapat menjadikan aku orang Nasrani dalam waktu yang singkat ini?"
29 Pa’ul menjawab, "Singkat atau panjang, hamba mohon kepada Allah, semoga bukan hanya Baginda saja, tetapi juga semua orang yang mendengar perkataan hamba pada hari ini menjadi seperti hamba, kecuali belenggu ini."
30 Lalu Raja, Festus, Bernike, dan semua yang lain yang duduk bersama-sama mereka bangkit berdiri,
31 kemudian keluar. Mereka berkata satu sama lain, "Orang ini tidak berbuat sesuatu pun yang patut untuk dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara."
32 Agripa berkata kepada Festus, "Seandainya orang ini tidak naik banding kepada Kaisar, ia sebenarnya sudah dapat dibebaskan."