1 Empat belas tahun kemudian, aku pergi lagi ke Yerusalem dengan Barnabas. Titus pun kubawa serta.
2 Kepergianku itu didorong oleh wahyu Allah. Lalu aku menjelaskan Injil yang kukabarkan di antara orang-orang yang tidak termasuk bani Israil, tetapi hanya secara tersendiri kepada mereka yang terpandang. Maksudnya ialah supaya jangan sampai apa yang sudah kukerjakan, baik pada waktu itu maupun yang terdahulu, menjadi sia-sia.
3 Mereka menerima penjelasanku. Malahan Titus, yang turut serta dengan aku, tidak dipaksa untuk dikhitan walaupun ia adalah seorang Yunani.
4 Persoalan itu muncul karena ada orang-orang yang berpura-pura menjadi saudara seiman dan masuk secara diam-diam. Mereka menyusup untuk mengintai kemerdekaan yang kita peroleh dalam Isa Al-Masih, supaya mereka dapat memperhamba kita.
5 Meskipun begitu, sedikit pun kami tidak mau tunduk kepada mereka, supaya kebenaran Injil tetap terpelihara bagimu.
6 Dari pihak orang-orang yang terpandang (aku tidak peduli dengan kedudukan mereka yang terpandang, karena Allah tidak menerima orang dengan memandang rupa), tidak ada satu hal pun yang mereka tambahkan pada Injil yang kusampaikan.
7 Sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa pemberitaan Injil bagi orang-orang yang tidak berkhitan telah dipercayakan kepadaku, sama seperti pemberitaan Injil bagi orang-orang yang berkhitan telah dipercayakan kepada Petrus
8 (karena Tuhan yang telah bekerja di dalam Petrus dan menjadikannya rasul bagi mereka yang berkhitan, Ia pulalah yang telah bekerja di dalam aku bagi orang-orang yang tidak termasuk bani Israil),
9 dan setelah jelas bagi mereka bahwa anugerah Allah telah dikaruniakan juga kepadaku, maka Yakub, Kefas, dan Yahya, yang dianggap sebagai tiang pancang jemaah, berjabat tangan dengan aku dan Barnabas sebagai tanda persatuan. Maksudnya ialah supaya kami pergi kepada orang-orang yang bukan keturunan Nabi Ibrahim dan mereka pergi kepada orang-orang keturunan Ibrahim yang berpegang pada khitan.
10 Hanya, mereka menghendaki supaya kami tetap mengingat orang-orang miskin. Hal itu memang hendak kulakukan dengan sekuat tenaga.
11 Namun, ketika Kefas datang ke Antiokhia, aku menentang dia di hadapannya sebab ia bersalah.
12 Karena sebelum beberapa orang dari golongan Yakub datang, ia makan bersama-sama dengan orang-orang yang bukan keturunan Ibrahim. Akan tetapi, setelah mereka itu datang, ia mengundurkan diri serta menjauh dari orang-orang yang bukan keturunan Ibrahim itu, sebab ia takut terhadap mereka yang berpegang pada khitan.
13 Orang-orang keturunan Ibrahim lainnya kemudian turut juga melakukan kemunafikan yang sama dengannya, bahkan Barnabas pun terbawa oleh kemunafikannya itu.
14 Ketika aku melihat bahwa kelakuan mereka itu tidak sejalan dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau sebagai seorang keturunan Ibrahim tidak hidup seperti keturunan Ibrahim, melainkan seperti orang yang bukan keturunan Ibrahim, bagaimana mungkin engkau dapat memaksa mereka hidup seperti orang-orang keturunan Ibrahim?"
15 Kami berasal dari bani Israil dan bukan orang-orang berdosa yang tidak termasuk bani Israil.
16 Akan tetapi, kami tahu bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, yaitu hukum yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat, melainkan melalui iman dalam Isa Al-Masih. Kami pun sudah percaya kepada Isa Al-Masih, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Al-Masih dan bukan karena melakukan hukum Taurat. Memang tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan karena melakukan hukum Taurat.
17 Tetapi jika kami, yang sedang berusaha untuk dibenarkan dalam Al-Masih, ternyata didapati juga sebagai orang-orang yang berdosa, apakah hal itu berarti bahwa Al-Masih adalah sumber penyebab dosa? Sekali-kali tidak!
18 Karena jika aku membangun lagi apa yang telah kurombak, maka hal itu menunjukkan bahwa diriku adalah seorang pelanggar.
19 Sebab oleh hukum Taurat, aku telah mati bagi hukum itu, supaya aku hidup bagi Allah.
20 Aku telah disalibkan bersama-sama dengan Al-Masih. Sekalipun aku masih hidup, bukan aku lagi yang hidup, melainkan Al-Masih yang hidup di dalam aku. Hidupku yang sekarang ada di dalam jasad ini adalah hidup karena iman kepada Sang Anak yang datang dari Allah, yaitu Dia yang mengasihi aku dan yang menyerahkan diri-Nya bagiku.
21 Aku tidak meremehkan anugerah Allah. Sebab, jika apa yang benar datang dari hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Al-Masih.