1 Suatu waktu muncullah seruan keras dari rakyat dan istri-istri mereka terhadap sesama orang Israil.
2 Ada yang berkata, “Kami ini, dengan anak-anak kami laki-laki dan perempuan, banyak jumlahnya. Kami perlu mendapat gandum supaya kami bisa makan dan tetap hidup.”
3 Beberapa yang lain berkata, “Kami gadaikan ladang, kebun anggur, dan rumah kami supaya kami mendapat gandum selama ada bencana kelaparan.”
4 Ada pula yang berkata, “Kami telah meminjam uang untuk membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun anggur kami.
5 Sekarang, meski kami sedarah daging dengan saudara-saudara kami, dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, kami harus memaksa anak-anak kami laki-laki dan perempuan untuk menjadi budak, bahkan beberapa anak kami perempuan sudah diperbudak. Kami tidak berdaya karena ladang dan kebun anggur kami sudah menjadi milik orang lain.”
6 Mendengar seruan mereka dan laporan-laporan itu aku menjadi sangat marah.
7 Setelah kupertimbangkan di dalam hatiku, aku berbantah dengan para bangsawan dan para penguasa. Kataku kepada mereka, “Kamu memungut riba dari saudaramu masing-masing!” Maka kuadakan sidang jemaah yang besar karena mereka.
8 Kataku kepada mereka, “Sesuai dengan kemampuan kami, telah kami tebus saudara-saudara kita, yaitu orang Israil yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu malah menjual saudara-saudaramu supaya mereka dapat dijual kembali kepada kami!” Mereka semua terdiam, tak dapat menjawab.
9 Lalu kataku, “Tidak baik hal yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu patut hidup bertakwa kepada Tuhan kita untuk menghindari celaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
10 Aku, saudara-saudaraku, dan anak buahku juga meminjamkan uang serta gandum kepada mereka. Biarlah kita hapuskan utang itu.
11 Kembalikanlah kepada mereka hari ini juga ladang, kebun anggur, kebun zaitun, dan rumah mereka, juga seperseratus dari uang, gandum, air anggur, dan minyak yang kamu tagihkan kepada mereka.”
12 Kata mereka, “Kami akan mengembalikannya dan tidak akan menuntut sesuatu pun dari mereka. Kami akan berbuat tepat seperti yang Tuan katakan.” Kemudian aku memanggil para imam dan menyuruh orang-orang itu bersumpah bahwa mereka akan bertindak menurut perjanjian itu.
13 Aku juga mengebaskan lipatan bajuku sambil berkata, “Demikianlah setiap orang yang tidak menepati perjanjian ini akan dikebaskan Allah dari rumahnya dan dari hasil jerih lelahnya. Demikianlah ia dikebaskan dan dihampakan.” Seluruh jemaah berkata, “Amin,” lalu memuji-muji ALLAH. Maka rakyat berbuat sesuai dengan perjanjian itu.
14 Sejak aku ditetapkan jadi gubernur di Tanah Yuda, yaitu sejak tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Raja Artahsasta -- dua belas tahun lamanya -- aku dan saudara-saudaraku tidak pernah makan jatah makanan gubernur.
15 Tetapi para gubernur pendahuluku dulu memberatkan beban rakyat. Mereka memungut makanan dan anggur dari rakyat, selain perak senilai empat puluh syikal. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak mau berbuat demikian karena aku bertakwa kepada Allah.
16 Aku juga mencurahkan tenaga dalam pekerjaan pembangunan tembok itu. Kami tidak membeli sebidang tanah pun, dan semua anak buahku dikerahkan ke sana untuk pekerjaan itu.
17 Ada seratus lima puluh orang Israil dan penguasa yang kujamu di mejaku, selain mereka yang datang kepada kami dari antara bangsa-bangsa di sekeliling kami.
18 Makanan yang harus disediakan setiap hari adalah seekor sapi dan enam ekor domba pilihan. Beberapa ekor burung juga disediakan bagiku dan berbagai macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari. Sungguhpun demikian, aku tidak menuntut jatah makanan gubernur karena tanggungan itu terlalu berat bagi bangsa ini.
19 Ya Tuhanku, ingatlah aku demi kesejahteraanku, sesuai dengan semua yang kulakukan bagi bangsa ini.