1
Oleh
karena
itu,
Saudara-saudara,
siapakah
Saudara
sehingga
Saudara
mau
menyalahkan
orang
lain?
Saudara
tidak
punya
apa-apa
untuk
membela
diri!
Sebab
kalau
Saudara
menyalahkan
orang
lain,
padahal
Saudara
sendiri
melakukan
perbuatan
yang
sama
seperti
mereka,
maka
Saudara
menjatuhkan
hukuman
atas
diri
sendiri
juga.
2
Kita
tahu
bahwa
kalau
Allah
menjatuhkan
hukuman
ke
atas
orang-orang
yang
melakukan
perbuatan-perbuatan
yang
seperti
itu,
keputusan
Allah
itu
benar.
3
Tetapi
kalian,
Saudara-saudara,
melakukan
sendiri
juga
hal-hal
yang
kalian
tuduhkan
kepada
orang-orang
lain!
Dan
kalian
pikir
kalian
dapat
lolos
dari
hukuman
Allah?
4
Atau
kalian
pandang
enteng
kemurahan
Allah
dan
kelapangan
hati
serta
kesabaran-Nya
yang
begitu
besar?
Pasti
kalian
tahu
bahwa
Allah
menunjukkan
kebaikan
hati-Nya
karena
Ia
mau
supaya
kalian
bertobat
dari
dosa-dosamu.
5
Tetapi
kalian
keras
kepala
dan
tidak
mau
berubah.
Oleh
sebab
itu
kalian
sendirilah
yang
membuat
hukumanmu
menjadi
bertambah
berat
pada
Hari
Kiamat,
bila
Allah
menyatakan
murka-Nya
dan
menjatuhkan
hukuman
yang
adil.
6
Sebab
Allah
akan
membalas
setiap
orang
setimpal
dengan
perbuatannya.
7
Allah
memberikan
hidup
sejati
dan
kekal
kepada
mereka
yang
tekun
berbuat
baik
untuk
mendapatkan
yang
mulia,
yang
terhormat
dan
yang
abadi.
8
Tetapi
orang-orang
yang
mementingkan
diri
sendiri
dan
tidak
mau
taat
kepada
Allah,
melainkan
mengikuti
yang
jahat,
orang-orang
itu
akan
sangat
dimurkai
Allah.
9
Setiap
orang
yang
suka
berbuat
jahat
akan
sengsara
dan
menderita;
pertama-tama
orang
Yahudi,
dan
juga
bangsa-bangsa
lain.
10
Tetapi
semua
orang
yang
suka
berbuat
baik
akan
diberi
kemuliaan
dan
kehormatan
serta
kesejahteraan
oleh
Allah;
pertama-tama
kepada
orang
Yahudi,
begitu
juga
kepada
orang-orang
bangsa
lain.
11
Sebab
Allah
memperlakukan
semua
orang
sama.
12
Orang-orang
bangsa
lain
berdosa
tanpa
mengetahui
hukum
agama
Yahudi.
Jadi
mereka
dihukum
di
luar
hukum
itu.
Tetapi
orang-orang
Yahudi
berdosa
sesudah
mengetahui
hukum
itu;
sebab
itu
mereka
akan
dituntut
juga
berdasarkan
hukum
itu.
13
Sebab
orang
berbaik
kembali
dengan
Allah,
bukan
karena
orang
itu
sudah
mengetahui
hukum
agama
Yahudi,
melainkan
karena
ia
melakukan
apa
yang
tercantum
dalam
hukum
itu.
14
Orang-orang
bangsa
lain
tidak
mengenal
hukum
agama
Yahudi.
Tetapi
kalau
mereka
atas
kemauan
sendiri
melakukan
apa
yang
diperintahkan
oleh
hukum
itu,
hati
mereka
sendirilah
yang
menjadi
hukum
untuk
mereka,
meskipun
mereka
tidak
mengenal
hukum
agama
Yahudi.
15
Kelakuan
mereka
menunjukkan
bahwa
apa
yang
diperintahkan
oleh
hukum
itu
tertulis
di
hati
mereka.
Hati
nurani
mereka
pun
membuktikan
hal
itu,
sebab
mereka
sendiri
ada
kalanya
disalahkan
dan
ada
kalanya
dibenarkan
oleh
pikiran
mereka.
16
Demikianlah
yang
akan
terjadi
nanti
pada
hari
yang
sudah
ditentukan
itu.
Pada
hari
itu
--
menurut
Kabar
Baik
yang
saya
beritakan
--
Allah
melalui
Yesus
Kristus,
akan
menghakimi
segala
rahasia
hati
dan
pikiran
semua
orang.
17
Tetapi
sekarang
bagaimana
dengan
Saudara-saudara
sendiri?
Saudara
mengaku
diri
orang
Yahudi.
Saudara
bergantung
kepada
hukum
agama
Yahudi
dan
Saudara
bangga
atas
hubungan
Saudara
dengan
Allah.
18
Saudara
mendapat
petunjuk-petunjuk
dari
hukum
itu,
sehingga
Saudara
mengetahui
kehendak
Allah
dan
tahu
menentukan
mana
yang
baik.
19
Saudara
yakin
bahwa
Saudara
adalah
pemimpin
orang
buta
dan
terang
bagi
mereka
yang
berada
di
dalam
kegelapan;
20
Saudara
pendidik
orang-orang
yang
berakhlak
rendah,
dan
guru
orang-orang
yang
bodoh.
Saudara
yakin
bahwa
di
dalam
hukum
agama
Yahudi,
Saudara
mempunyai
segala
pengetahuan
dan
ajaran
yang
benar.
21
Saudara
mengajar
orang
lain;
nah,
mengapa
Saudara
tidak
mengajar
diri
sendiri?
Saudara
mengajar
orang
supaya
jangan
mencuri,
padahal
Saudara
sendiri
mencuri!
22
Saudara
mengajar
orang
supaya
jangan
berzinah,
padahal
Saudara
sendiri
berzinah!
Saudara
benci
kepada
berhala,
padahal
Saudara
sendiri
mengambil
barang-barang
dari
rumah-rumah
berhala.
23
Saudara
membangga-banggakan
bahwa
Saudara
mempunyai
hukum
Musa,
padahal
Saudara
menghina
Allah
dengan
tidak
menuruti
hukum-Nya.
24
Di
dalam
Alkitab
tertulis
begini, "
Karena
kamu,
orang-orang
Yahudi,
maka
nama
Allah
dicemarkan
di
antara
bangsa-bangsa
lain."
25
Kalau
Saudara
taat
kepada
hukum
agama
Yahudi,
maka
sunat
Saudara
ada
gunanya
juga.
Tetapi
kalau
Saudara
tidak
bisa
mematuhi
hal-hal
yang
diperintahkan
dalam
hukum
itu,
maka
sunat
Saudara
tidak
berlaku
sama
sekali.
26
Kalau
seorang
bukan
Yahudi
yang
tidak
disunat,
menuruti
hukum
agama
Yahudi,
bukankah
Allah
menganggapnya
sebagai
orang
yang
sudah
disunat?
27
Dan
orang-orang
yang
tidak
disunat
itu
akan
menyalahkan
Saudara
orang
Yahudi,
sebab
Saudara
mempunyai
hukum
agama
Yahudi
dan
Saudara
disunat,
tetapi
Saudara
melanggar
hukum
itu.
Mereka
tidak
disunat,
tetapi
justru
merekalah
yang
mentaati
hukum
agama
Yahudi.
28
Karena
orang
Yahudi
yang
sejati
bukanlah
orang
yang
hanya
namanya
saja
orang
Yahudi;
dan
orang
yang
sungguh-sungguh
disunat
bukanlah
orang
yang
disunat
secara
lahir
saja.
29
Sebaliknya,
seorang
Yahudi
yang
sejati
adalah
orang
yang
hatinya
berjiwa
Yahudi;
dan
sunat
yang
sejati
adalah
sunat
di
hati
yang
dikerjakan
oleh
Roh
Allah,
bukan
yang
dicatat
di
dalam
buku.
Orang
semacam
itu
menerima
pujian
dari
Allah,
bukan
dari
manusia.